Maraknya ajakan untuk bershadaqoh saat ini bisa dilihat berbagai daerah dimana mana dipedesaan maupun di daerah kota. Terlebih lagi saat ini sudah zamannya teknologi berkembang, ajakan untuk bershadaqoh tidak mesti harus mendatangi personal tertentu akan tetapi juga bisa dengan jarak jauh via media WA, FB, Telegram dan lain lain.
Bersedekah adalah ibadah yang pahala tidak ternilai, artinya pahala bagi orang yabg bersedekah akan dilipat gandakan oleh Allah SWT. sedekah juga biasanya disebut dengan infaq. Perbedaan antara infaq dan sedekah beda tipis jika sedekah mempunyai makna bahwasanya sedekah itu sudah lebih jelas dan spesifik bahwa harta itu dikeluarkan dalam rangka ibadah atau mendekatkan diri kepada Allah.
Sedangkan infaq harta, mendanai, membelanjakan, secara umum meliputi apa saja. Kata infaq tidak hanya terbatas berbuat baik di jalan Allah, tetapi untuk urusan sosial atau donasi, bahkan apapun belanja dan pengeluaran harta disebut dengan infaq.
Allah memuji orang yang bersedekah tidak hanya dalam satu ayat, namun di beberapa ayat di Al-Qur’an. Di antaranya:
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. Al-Baqarah ayat 3).
Dan kata infaq di dalam Al-Quran kadang juga dipakai untuk mengeluarkan harta zakat atas hasil kerja dan panen hasil bumi.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَنفِقُواْ مِن طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُم مِّنَ الأَرْضِ
“Hai orang-orang yang beriman, keluarkanlah zakat sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu,” (QS. Al-Baqarah : 267)
jadi, istilah infaq itu sangat luas cakupannya, bukan hanya dalam masalah zakat atau sedekah, tetapi termasuk juga membelanjakan harta, memberi nafkah bahkan juga mendanai suatu hal, baik bersifat ibadah atau pun bukan ibadah.
Ketika sejenak merenung akan makna pentingnya berinfaq dan bersedakah, kadang seseorang berpikir kepada siapa seharusnya menginfakan hartanya, atau kepada siapa harus bersedekah, artinya setiap harta yang dikeluarkan diberikan kepada orang atau lembaga penyalur yang tepat. Jelasnya adalah bagimana hati kita tergerak untuk membantu sebuah lembaga yang mempunya cita cita untuk mencerdaskan generasi agama dan bangsa. Hal ini mengajak hati kita terbuka untuk membantu mereka orang orang yang berhak mendapatkan pendidikan misalnya.
Dalam ayat Al-Qur’an ada sebuah dorongan untuk hartawan agar menjadi dermawan. Allah Berfirman:
وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ، الَّذِينَ إِذا ذُكِرَ اللهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَالصَّابِرِينَ عَلى مَا أَصابَهُمْ وَالْمُقِيمِي الصَّلاةِ وَمِمَّا رَزَقْناهُمْ يُنْفِقُونَ
“Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami beri rezeki kepada mereka.” (QS. Al-Hajj ayat 34-35).
Rasulullah adalah suritauladan yang baik, yang sering memberikan contoh kepada kita, dan beliau rajin berinfaq dan bersedakah, bahkan bisa dikatakan bahwasanya rasulullah tidak pernah terlewatkan hari harinya dengan bersedakah walaupun dengan sebutir kurma.
عَنْ جَابِرٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كُلُّ مَعْرُوفٍ صَدَقَةٌ – أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ
Artinya: Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap kebaikan adalah sedekah.” ([HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits tentang shodaqoh tersebut menjelaskan bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan merupakan sedekah. Jadi, apapun yang kita perbuat dengan tujuan kebaikan dan dapat bermanfaat bagi orang lain dapat terhitung menjadi sedekah bagi kita.
Tak hanya itu, shodaqoh juga memiliki sederet keutamaan yang bermanfaat bagi kehidupan kita khususnya di akhirat nanti. Keutamaan shodaqoh tersebut dijelaskan dalam hadits tentang shodaqoh berikut ini:
إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ عَنْ أَهْلِهَا حَرَّ الْقُبُوْرِ، وَإِنَّمَا يَسْتَظِلُّ الْمُؤْمِنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِـيْ ظِلِّ صَدَقَتِهِ.
Artinya: “Sesungguhnya sedekah itu memadamkan panasnya alam kubur bagi pelakunya.Dan sungguh, pada hari Kiamat, seorang mukmin akan bernaung di bawah naungan sedekahnya. (HR. At-Thabrani)
Dari beberapa hadist diatas bisa kita jadikan motivasi untuk berbuat baik dengan berinfaq dan bersedekah, kepada siapapun, kepada lembaga apapun yang menaungi untuk kesejahtraan anak anak orang muslim, mulia pendidikan, kesehata, dan pengembangan ekonomi.
Saat ini telah marak lembaga lembaga pendidikan mandiri, yang tujuan untuk mendidik anak anak agar mereka tidak kehilangan cita cita untuk masa depanya, diantara pesantren yang menjelankan program anak binaan dengan kurikulum memberantas buta huruf Al-Qur’an, adalah pondok pondok pesantren Daarul Awwabiin yang terlatak di Jl. Rajawali XI Kranggan Permai-Jatisampurna –Kota Bekasi. Jika ada diantara para dermawan yang ingin menginfkan sebagian hartanya dan ikut mendukung program pemberantasan buta huruf bisa menghubungi admin pesantren Daarul Awwabiin atau datang langsung ke alamat tersebut.
Leave a Reply